Oleh : Raavi Ramadhan )*
Sebagian besar masyarakat di Indonesia percaya bahwa Presiden Joko Widodo mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Hal ini ditunjukkan oleh Lembaga penelitian Saiful Mujani Research (SMRC).
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan, sebanyak 73 % masyarakat percaya bahwa pemerintah dalam hal ini presiden bisa memimpin keluar dari krisis ekonomi akibat dari Covid-19. Sementara itu, responden yang kurang percaya terhadap pemerintah untuk membawa negara keluar dari krisis sebesar 21 persen.
Sedangkan responden yang sama sekali tidak percaya sebanyak 2 persen. Sisanya, sebanyak 4 persen responden tidak menjawab.
Hasil survey tersebut rupanya sejalan dengan angka kepuasan responden terhadap kerja pemerintah pusat dalam menangani pandemi covid-19. Dimana sebanyak 65% responden dengan kinerja pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Lalu, terdapat 28,6 persen responden yang mengaku kurang puas dan 4,6 persen responden tidak puas sama sekali. Sisanya, 2,1 persen responden memilih untuk tidak menjawab.
Pada kesempatan berbeda. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) optimis bahwa bangsa Indonesia bisa keluar dari jeratan krisis tersebut.
KH Robikin Emhas selaku Ketua PBNU mengatakan, bahwa Indonesia sedang mengalami krisis kesehatan dan keterpurukan ekonomi akibat Covid-19. Ini tidak hanya dirasakan Indonesia, bahkan dunia diprediksi pertumbuhan ekonominya akan minus 5 sampai 6,7 persen. Indonesia sekarang baru minus kisaran 3 persen, itu artinya masih jauh lebih baik dari rata-rata keadaan ekonomi dunia.
Menurut Robikin, Bangsa Indonesia tetap harus menanamkan optimisme terhadap segala yang terjadi saat ini. Sebagai bangsa yang mamiliki ketataan terhadap agama yang kuat, harus yakin bahwa segala penyakit ada obatnya. Hal itu merupakan janji Allah SWT.
PBNU juga berpesan agar masyarakat tetap berhati-hati untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan, juga harus selalu optimis semua ini akan berakhir.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate optimis Indonesia akan sukses memerangi dan mengakhiri pandemi Covid-19. Asal seluruh elemen masyarakat secara konsisten dapat mematuhi setiap kebijakan dan protokol penanganannya.
Menkominfo juga sempat mengatakan berbagai protokol penanganan Covid-19 seperti protokol kesehatan, transportasi, komunikasi dan yang lainnya menjadi penentu bagi Indonesia untuk memasuki new normal setelah menghadapi situasi seperti saat ini.
WHO bakal segera mancabut status pandemi Covid-19 ketika segala kebijakan dan imbauan pemerintah dapat dijalankan dan dipatuhi dengan baik. Meskipun dicabutnya status pandemi tidak secara langsung memutus rantai penyebaran wabah tersebut.
Meski Covid-19 masih menyebar di Indonesia, namun kita harus merasa optimis bahwa pandemi ini akan bisa cepat diatasi. Dengan catatan, selurut elemen masyarakat bersedia mematuhi peraturan dan protokol kesehatan dan tetap menjaga imunitas tubuh. Perkiraan berakhirnya Pandemi Covid-19 adalah akhir tahun 2020 ini dan diharapkan jika semua bisa tertib akan lebih cepat berakhir.
Pandemi Covid-19 masih menjangkiti masyarakat Indonesia. Terutama bagi yang mempunyai penyakit bawaan di paru-paru, seperti TBC dan Asma, kelompok tersebut tentu lebih rentan terpapar covid karena kekuatan paru-parunya yang tidak sekuat orang sehat.
Dalam menangani Covid-19, bukan berarti semua orang harus menjadi tenaga medis dadakan. Namun lebih kepada ketaatan terhadap beragam peraturan. Misalnya anjuran untuk stay at home jangan malah dijadikan beban.
Jika memang harus keluar rumah, maka wajib hukumnya untuk mengenakan masker, meski harganya murah, masker kain ampuh mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu jangan lupa untuk senantiasa membawa hand sanitizer dan sering-seringlah mencuci tangan sebelum masuk atau keluar dari tempat umum.
Selain itu, yang tidak boleh disepelekan adalah protokol tentang jaga jarak atau phisical distancing. Kita tahu bahwa kerumunan atau keramaian adalah sesuatu yang sangat rawan dalam penularan covid-19.
Hal yang perlu diingat adalah segala upaya gotong royong dan kerja keras untuk selalu menjaga kebersihan dan memakai masker ini bukanlah hal yang sia-sia.
Dengan adanya kedisiplinan dan ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan, tentu hal ini akan meningkatkan optimisme bahwa covid-19 akan bisa segera pergi dari negeri ini.
)* Penulis adalah mahasiswa universitas Pakuan Bogor