01/09/2020 – Kemunculan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dinilai oleh sejumlah pihak merupakan sebuah gerakan politik yang bertujuan untuk menghasilkan tokoh-tokoh yang akan digadang-gadang masuk dalam radar calon Presiden di perhelatan 2024. Penilaian tersebut, karena tokoh-tokoh yang tergabung didalam KAMI memiliki rekam jejak sebagai bakal calon Presiden disetiap pesta demokras lima tahunan ini.
Penilaian ini pun diamini oleh Analis Politik dan Ekonomi, Rustam Ibrahim. Dirinya melihat bahwa ada agenda besar KAMI sepertinya menargetkan Pilpres 2024. “Kita pasti curiga kan. Sebab pernyataan-pernyataan yang disampaikan saat deklarasi terlalu politis, jauh dari gerakan moral. Ini sepertinya gerakan untuk persiapan Pilpres 2024,”ujar Rustam.
Bahkan, lanjut Rustam, terdapat beberapa tokoh yang berusaha mengenalkan diri kembali sebagai bakal Capres 2024. Tokoh-tokoh KAMI pun sebelumnya dikenal sering wara-wiri di berbagai kegiatan politik nasional. “Mungkin ada tokoh-tokoh yang ingin mulai memperkenalkan diri sebagai bakal Capres dan ada juga para pendukungnya” lanjut Rustam.
Sebelumnya Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, mengungkapkan bahwa klarifikasi KAMI bahwa mereka merupakan aksi gerakan moral sepenuhnya ditentang olehnya. Adian, yang juga merupakan tokoh pergerakan, mengungkapkan bahwa pola kemunculan gerakan KAMI tidak mewakili gerakan moral yang sebelumnya ada di Indonesia, seperti Petisi 50.
Gerakan moral pada umumnya fokus dalam memberikan masukan dan kritik terhadap Pemerintah. Tidak membangun jaringan dan komunitas luas yang malah mengarah kepada kekuatan politik. Jelas kata Adian, bahwa pola yang digunakan KAMI jauh dari perjuangan gerakan moral. “Pola yang digunakan oleh kelompok KAMI berbeda dengan gerakan moral yang sebelumnya ada di Indonesia. KAMI seolah-olah berusaha membuat jaringan kekuatan di berbagai daerah. Pola ini terkesan seperti kampanye dengan tujuan politik”, ujar Adian.
Tentu publik bertanya-tanya terkait kemunculan gerakan KAMI. Sebab selain tokoh yang terlibat merupakan kubu yang bersebrangan dengan Pemerintah, hadirnya KAMI ditengah fokus penanganan Covid-19 juga ikut dipertanyakan. Disaat ini yang dibutuhkan rakyat bukan narasi politik terselubung, tetapi bekerjasama agar pandemi ini cepat segera selesai dan kehidupan masyarakat kembali normal. (GK)