02/09/2020 -Pandemi Covid-19 memang membuatkan situasi sosial dan ekonomi nasional mengkhawatirkan. Namun jika kondisi ini dimanfaatkan untuk kepentingan politik, tentu saja akan membuat rakyat geram. Politisi PDIP, Kapitra Ampera menyebut Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merupakan gerakan politis yang memanfaatkan situasi pandemi. Kapitra menyayangkan aksi tersebut, sebab diawal kemunculannya KAMI menyebut sebagai gerakan moral, namun seiring berjalannya waktu terlihat ini gerakan politik.
“Sangat disayangkan gerakan yang mengaku berlandaskan moral, namun kenyataannya menunjukan tidak bermoral karena memanfaatkan bencana Pandemi COVID-19 sebagai tanjakan politik, dibandingkan memilih bekerjasama dengan Pemerintah menanggulangi penyebaran virus, dan memberikan ketentraman kepada masyarakat,”ujar Kapitra.
Lanjut Kapitra, bergabungnya berbagai tokoh nasional didalam KAMI, semestinya mereka memberikan literasi ke masyarakat untuk berperan aktif menanggulangi pandemi, bukan malah membangun persepsi negatif ke Pemerintah. “Kelompok ini malah membangun pandangan negatif terhadap Pemerintah bahkan membentuk kumpulan-kumpulan di masa pandemi yang berpotensi menimbulkan penyebaran wabah,” lanjutnya.
Penolakan terhadap KAMI bukan hanya muncul di Jakarta saja, Aliansi Masyarakat Pesisir (AMP) Kota Makassar juga turut memberikan komentar. Koordinator Aksi AMP, Andi Nasrul Rewa, kecewa dengan tokoh-tokoh yang tergabung didalam KAMI. Ia mengatakan kemunculan kelompok itu sangat tidak tepat disaat Pemerintah tengah berupaya melawan penyebaran virus Covid-19. Terlebih kelompok yang diinisiasi Din Syamsudin dkk ini bernuansa gerakan politik.
“Kemunculan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di tengah Pemerintah sedang dalam posisi berjuang melawan pandemi Covid-19 sangat tidak tepat. Apalagi gerakan ini diketahui sarat kepentingan politik untuk menjatuhkan kredibilitas Pemerintah,” kata Nasrul Rewa.
Publik pun terus mempertanyakan niatan para deklarator dan simpatisan KAMI muncul ditengah pandemi. Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, mengatakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) berpotensi menjadi partai politik. Apabila hal itu terjadi, publik akan mencatat serta kecewa yang mendalam terkait organisasi yang diklaim sebagai gerakan moral itu. “Apabila KAMI jadi Parpol, masyarakat bakal kecewa berat”, ujarnya. (DK)