Oleh : Reza Pahlevi )*
Pandemi belum berakhir dan pemerintah berusaha keras mengatasi efek negatifnya. Caranya dengan mensosialisasikan protokol kesehatan dan program lain. Sementara itu, ada banyak bantuan dari warga sipil dan pihak swasta untuk turut menangani keselamatan pasien corona. Kolaborasi ini yang membuat kita kompak melawan covid-19.
Salah satu efek positif dari pandemi covid-19 adalah masyarakat jadi terbiasa tolong-menolong. Saat ada tetangga yang positif corona, mereka memberi sumbangan makanan matang. Pun di depan masjid atau kantor kelurahan, ada papan untuk mencantolkan bantuan berupa beras atau sembako jenis lain. Tekad melawan efek badai corona membuat masyarakat kompak.
Pemerintah tentu amat senang karena progam untuk menangani pandemi covid-19 tak akan bisa berjalan tanpa ada bantuan dari masyarakat. Mereka juga rela saat harus tes rapid dan tidak lari saat hasilnya positif. Masyarakat membantu tim satgas covid saat melakukan tracing pada pasien corona. Serta tertib dalam memakai masker dan menaati protokol kesehatan.
Program pemerintah untuk menangani pasien covid di antaranya menggratiskan biaya perawatan via BPJS. Juga memberi sumbangan berupa ventilator dan alat kesehatan lain pada banyak Rumah Sakit. Di Wisma Atlet juga dijadikan RS corona darurat, karena tempat lain sudah amat penuh. Pemerintah juga memberi bansos, BLT, serta bantuan lain untuk masyarakat.
Pemerintah juga memberi masker secara gratis agar masyarakat aman dari droplet yang mengandung virus covid-19. Jadi, ketika diadakan razia, semua tertib mengenakan masker. Jika ada yang nakal, maka akan didenda hingga 250.000 rupiah atau harus menyapu jalanan. Hukuman sosial lain adalah memberi makan ODGJ atau membersihkan fasilitas umum (misalnya pasar).
Selain masyarakat umum, ada pula pihak swasta yang membantu dalam menangani efek pandemi corona. Sebuah perusahaan otomotif memberi bantuan kepada PMI dan Kemenkes. Sumbangan itu berupa 5 unit mobil ambulans dan 68 kendaraan untuk mobilitas tenaga medis. Juga ada bantuan berupa kebutuhan rumah tangga bagi para korban dampak corona.
Sebuah Bank swasta terkemuka di Kota Padang memberi bantuan berupa masker kain dan peralatan medis. Mereka sadar bahwa masker adalah barang penting saat masa pandemi covid-19. Masker kain dipilih karena masker bedah tentu khusus untuk tenaga medis. Selain itu, alat kesehatan juga penting untuk menunjang kelancaran perawatan pasien di Rumah Sakit.
Sementara itu, sebuah perusahaan asuransi memberi bantuan berupa baju hazmat (APD) khusus untuk tenaga medis. Bantuan ini sangat berarti karena para nakes adalah ujung tombak dalam menolong pasien corona. Sehingga butuh APD yang berkualitas baik dan mampu melindungi tubuh saat bertarung melawan jahatnya virus covid-19.
Banyaknya bantuan ini menunjukkan jati diri orang Indonesia yang suka membantu sesama. Padahal saat pandemi, banyak yang mengalami kesulitan ekonomi, bahkan dirumahkan oleh perusahaan. Namun mereka ikhlas menyisihkan sebagian rezeki untuk orang lain. Karena hampir semua pihak terdampak badai corona, mulai dari kelas teri hingga borjuis.
Bantuan-bantuan dari pihak swasta juga meringankan beban pemerintah. Karena walau sudah ada bantuan dari negara lain seperti China dan Australia, namun perhatian mereka sangat berharga. Program CSR bisa mendekatkan ke masyarakat sekaligus meringankan beban pemerintah untuk selalu menyediakan alat kesehatan dan masker, untuk masyarakat.
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Kolaborasi antara pihak swasta, masyarakat, dan pemerintah membuat penanganan covid-19 di Indonesia makin cepat dan terstruktur. Kita juga terbiasa untuk bekerja sama dan bersatu untuk mengatasi efek badai corona. Pemerntah selalu menyambut baik bantuan dari pihak mana saja yang tulus menolong rakyat kecil.
)* Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pakuan Bogor