JAKARTA – Sejumlah elemen masyarakat tidak bersimpati atas berbagai manuver politik yang digencarkan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Mereka yang umumnya merasa berbagai upaya politik KAMI ini hanya akan membuat suasana tanah air semakin buruk. Walaupun menyatakan dalih sebagai gerakan moral, namun tetap saja penolakan dari elemen masyarakat tidak berhenti.
Satu diantaranya elemen masyarakat yang menolak yakni Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I). Ketua FK3I, Gus Maftuh, mengatakan gerakan KAMI sangat kental dengan nuansa politik.
“Mereka hanya ingin mencari panggung, gerakan yang sakit hati atau tidak puas atas kekalahan Pilpres tahun 2019 kemarin,” kata Gus Maftuh.
Di samping itu, Gus Maftuh menyayangkan gerakan KAMI pada saat negara berperang melawan Covid-19. Gerakan ini dinilai mengabaikan protokol kesehatan yang bisa menjadi klaster baru penyebaran virus. Untuk itu, FK3I menegaskan bahwa menolak kegiatan deklarasi KAMI di sejumlah wilayah, terutama dilakukan dengan mengabaikan protokol kesehatan, karena khawatir akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Di kesempatan yang lain, Katong Peduli Indonesia menilai kemunculan gerakan sekelompok orang yang menamakan diri KAMI ini menimbulkan kegaduhan politik, yang tentunya memecah belah masyarakat dalam pilihan dan kelompok.
Koordinator Umum Katong Peduli Indonesia, Florianus N.S.Dede, mengungkapkan bahwa deklarasi KAMI ditengah pandemi juga kontradiktif disaat sejumlah pihak masih berfokus pada penanganan Covid-19. Oleh karena itu, lanjut Florianus, menyerukan kepada masyarakat untuk lebih mewaspadai segala bentuk ajakan atau himbauan dari kelompok manapun yang berupaya memakzulkan Pemerintahan yang sah.
“Katong Peduli Indonesia menolak dengan tegas dideklarasikannya KAMI atau Koalisi Aliansi Menyelamatkan Indonesia dan segala bentuk pergerakannya yang nyata-nyata semakin membuat kegaduhan di tengah masyarakat dalam situasi pandemi Covid 19 yang berpotensi sekali mengancam kekacauan dan disintegrasi bangsa,” tegas Florianus.