02/10/2020 – Sepak terjang Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) terus menerus mendapat kritikan sejumlah pihak. Seperti saat mereka melakukan agenda kegiatan di wilayah Kota Surabaya. Bahkan banyak masyarakat yang meminta koalisi tersebut untuk membatalkan kegiatannya. Masyarakat menilai kegiatan tersebut tidak menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah. Terlebih Kota Surabaya masih masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19.
Ketua Jaringan Masyarakat Melek Politik (JMMP) Kota Surabaya, Ismail Busro, mengatakan kegiatan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya yang mengumpulkan massa dan tidak menjalankan protokol kesehatan membahayakan warga. Sehingga langkah Polda Jatim dalam membubarkan deklarasi KAMI sangat tepat. Ia meminta berbagai strategi politik KAMI ditunda hingga 2024.
“Lebih baik monggo bareng-bareng melawan Covid-19. Kalau mau nyapres nanti 2024, itupun kalau ada partai yang mau mengusung dan rakyat mendukung. Sabar jenderal, Jatim dan Surabaya tidak mudah untuk diprovokasi politik,” katanya.
Di kesempatan terpisah, Ketua DPD KNPI Jawa Timur, Ahmad Zazuli, menyebut deklarasi KAMI di Surabaya langgar protokol kesehatan dengan mengumpulkan massa, terlebih tidak mengantongi izin dari Satgas Covid-19 dan Kepolisian.
“Kegiatan tersebut mencederai nilai-nilai kemanusiaan, karena saat ini masyarakat Indonesia dan dunia sedang menghadapi Pandemi Covid-19 di mana semua warga tidak diperkenankan melakukan kegiatan dengan skala besar, karena hal itu bisa menjadi klaster baru penularan virus korona,”ujar Ahmad Zazuli.
Menurutnya, deklarasi KAMI tersebut juga menggangu kondusivitas masyarakat Surabaya yang saat ini masih berjuang untuk beradaptasi dengan era baru di masa pandemi Covid-19. Untuk itu, dirinya meminta KAMI untuk lebih mengedepankan kemanusiaan ketimbang memaksakan ambisi politiknya.
Sementara itu, Analis Politik dari lembaga Political and Public Policy Studies, Jerry Massie, mengatakan pembubaran acara deklarasi Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia di Surabaya merupakan tindakan tepat, mengingat kegiatan tersebut melanggar protokol kesehatan Covid-19. Kemunculan KAMI di diberbagai daerah hanya akan menimbulkan kontroversial saja bagi masyarakat.