16/11/2020 – Berbagai upaya aktivis kemerdekaan West Papua seperti United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang dipimpin Benny Wenda maupun Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang dipimpin Agus Kossay yang terus mempergunakan isu kolonialisme di tanah Papua nampaknya tidak akan berpengaruh signifikan. Dunia internasional jelas mengakui bahwa Papua merupakan bagian dari kedaulatan Indonesia.
Hal itu ditegaskan oleh Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Ida Bagus Made Bimantara. Ia mengungkapkan bahwa hampir seluruh negara di dunia mengakui bahwa Papua bagian integral dari Indonesia. “Hampir 99,5 pemerintah di dunia mengakui dan menghormati keutuhan Indonesia, menegaskan bahwa Papua bagian Indonesia. Hanya satu negara masih mempertanyakan yaitu Vanuatu,” ujar Ida Bagus Made Bimantara.
Sade, sapaan akrab Ida Bagus Made Bimantara, mengatakan bahwa pemerintah bekerja keras menyelesaikan persoalan yang masih ada. Bahkan bertindak tegas kepada tersangka ujaran kebencian terhadap Papua. Bahwa masih ada kendala, tidak bisa dipungkiri. Namun, saat ini kondisi Papua terus semakin baik.
Ketegasan pemerintah Indonesia ini juga disampaikan di Sidang PBB. Diplomat Muda Indonesia, Silvany Austin Pasaribu, mengatakan bahwa rovinsi Papua dan Papua Barat merupakan bagian dari kedaulatan Indonesia yang tidak dapat diganggu gugat sejak 1945 dan secara resmi didukung oleh PBB serta komunitas internasional. Jadi sudah semestinya tidak ada lagi kelompok-kelompok yang berusaha memprovokasi kemerdekaan semu kepada warga Papua.
“Provinsi Papua dan Papua Barat adalah bagian dari Indonesia yang tidak dapat diganggugugat sejak 1945 dan secara resmi didukung oleh PBB dan komunitas internasional sejak beberapa dekade. “(Status) ini adalah final, tidak dapat diubah dan permanen,” kata Silvany.
Pernyataan Silvany ini ditunjukkan kepada negara Vanuatu yang terus berupaya menciptakan kegaduhan di hadapan dunia, perihal kemerdekaan Papua. Ia pun menegaskan bahwa Vanuatu tidak memiliki hak apa pun untuk berbicara atas nama rakyat Papua.
“Anda (Vanuatu) bukan perwakilan dari rakyat Papua dan berhenti mengkhayal menjadi perwakilan mereka,” ucapnya.