Oleh : Deka Prawira )*
Cluster covid-19 di Jakarta terbentuk lagi, dari 2 acara yang dihadiri oleh Habib Rizieq Shihab. Hal ini miris karena memperlambat masa berakhirnya pandemi. Jumlah pasien corona makin bertambah dan masyarakat takut akan tertular dari OTG yang ternyata pernah menghadiri acara ceramah Habib Rizieq Shihab.
Sejak awal kehadiran massa yang menggerombol saat akan menyambut Habib Rizieq yang baru datang di Bandara Soekarno Hatta, ahli epidemiologi sudah memperingatkan tentang kemungkinan terbentuknya klaster corona baru. Namun sayang mereka tak mengindahkannya, dan melanjutkan pengawalan Habib Rizieq ke rumahnya di Petamburan.
Habib Rizieq juga tidak berusaha membubarkan kerumunan tersebut. Ia malah sengaja mengundang 10.000 orang untuk datang ke pesta pernikahan putrinya. Juga menghadiri safari ceramah di Bogor dan beberapa tempat lain. Tingkahnya yang jelas melanggar protokol kesehatan membuat masyarakat makin geram.
Setelah 10 hari dari pesta pernikahan di kediaman Habib Rizieq, muncul cluster corona baru. Ada 30 orang di sana yang positif covid, yang sama. Sementara di kawasan Tebet ada 50 orang yang kena corona. Hasil ini didapatkan dari tes PCR secara acak. Hal ini dinyatakan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan, Budi Hidayat.
Munculnya cluster ini sudah diprediksi, setelah lurah Petamburan juga kena corona, beberapa hari setelah ia menghadiri pesta tersebut. Bahkan Habib Rizieq sendiri juga sakit sampai tidak bisa menerima tamu, namun belum dipastikan ia kena covid atau tidak, karena belum juga melaksanakan tes swab. Padahal mulai dari aparat sampai Gubernur Anies sudah merayunya untuk tes.
Budi Hidayat melanjutkan, masyarakat yang pernah hadir dalam kerumunan Habib Rizieq, baik di Petamburan, Tebet, maupun wilayah lain, segera isolasi mandiri. Akan lebih baik lagi jika mereka inisiatif untuk tes rapid atau swab, atau melapor ke tim satgas penanganan covid-19. Tes tersebut bisa dilaksanakan di RS atau Puskesmas terdekat.
Saat ini di wilayah Petamburan diadakan penyemprotan disinfektan massal oleh petugas. Penyemprotan tak hanya dilakukan di luar tapi sampai ke bagian dalam rumah. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan biayanya, karena digratiskan oleh pemerintah. Penyemprotan ini sebagai upaya mencegah penularan corona ke daerah lain.
Saat ada cluster corona baru, masyarakat yang menghadiri acara Habib Rizieq baru menyesal. Padahal sejak awal tim satgas, para nakes, dan ahli epidemiologi sudah memperingatkan untuk tidak berkerumun di masa pandemi. Namun mereka ngotot untuk menghadirinya dan nekat melanggar protokol kesehatan.
Jika sekarang mereka kena corona dan harus isolasi mandiri, maka akan sangat rugi, karena tidak bisa bekerja di luar rumah. Kalau gagal mengajukan cuti atau izin work from home, maka terpaksa mengundurkan diri. Sayang sekali gara-gara ngotot ingin bertemu Habib Rizieq sampai kehilangan mata pencaharian utama.
Kalau sudah begini, siapa mau bertanggung jawab? Apakah mau menuntut Habib Rizieq untuk membayar biaya pengobatan corona? Padahal Habib sendiri juga sakit parah. Kebanyakan orang bukannya evaluasi atas kesalahannya sendiri, namun malah menyalahkan pihak lain, termasuk pemerintah. Padahal sejak awal pemerintah dan tim satgas sudah melarang.
Hentikan saja kerumunan di mana-mana dan masyarakat diharap berkaca dari terbentuknya cluster corona baru ini. Jangan ada lagi yang nekat mengadakan pesta besar. Ingatlah bahwa di masa pandemi, undangan di acara akad nikah hanya maksimal 30 orang. Jangan sampai nekat melanggar dan malah kehilangan nyawa setelah kena corona.
Korban yang kena corona akibat kerumunan Habib Rizieq diharap sadar dan karantina mandiri sampai benar-benar sembuh. Rumah mereka juga harus disemprot disinfektan. Jangan ikuti tindakan beberapa orang di Petamburan yang tak mau disemprot oleh petugas.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Tangerang