02/12/2020 – Pihak Kepolisian mengamankan sekitar 36 orang terkait aksi kerusuhan demo yang dilangsungkan di wilayah Manokwari dan Sorong Kota, Papua Barat. Puluhan orang itu ditangkap usai melakukan unjuk rasa memperingati Hari Ulang Tahun West Papua New Guinew National Congress (HUT WPNGNC).
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, AKBP Adam Erwindi, mengatakan penangkapan itu karena aksi unjuk rasa yang dilakukan telah melanggar berbagai peraturan, termasuk mengganggu ketertiban umum dan menghalangi jalanan sehingga membuat pengguna jalan lain tidak dapat melintas.
“Polres Manokwari di-backup Brimob Polda Papua Barat sudah mengamankan dan mengambil keterangan,” kata Adam Erwindi. Menurut Adam, unjuk rasa itu tidak berizin. WPNGNC tidak melayangkan surat pemberitahuan ke kepolisian sehingga pihak yang berwenang membubarkan aksi tersebut.
Atas aksi demonstrasi itu, setidaknya dua anggota Brimob Polda Papua Barat terluka akibat terkena lemparan batu saat membubarkan aksi tersebut. Pembubaran aksi itu menimbulkan kericuhan. Massa yang tidak terima dibubarkan melempar aparat kepolisian dengan batu dan botol.
Kepolisian akhirnya mendorong mundur massa aksi dengan tembakan gas air mata. Massa semakin pun semakin brutal dan menembakkan kembang api ke arah aparat kepolisian. Pengunjuk rasa juga berteriak ‘Papua Merdeka”‘ sekaligus melempar batu ke arah aparat kepolisian.
Melihat peristiwa ini, Pimpinan Cabang (PC) SAPMA PP Sinjai tegas mengecam aksi pro separatis ini. Pengurus PC SAPMA Sinjai, Rola Suryanama, mengatakan aksi unjuk rasa seperti ini tidak boleh dibiarkan. Hal ini dapat meronrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Kami kader Pemuda Pancasila sangat mengutuk keras apa yang dilakukan oknum mahasiswa Sinjai tersebut,” ungkap Rola Suryanama.
Walaupun kebebasan mengungkapkan pendapat dimuka umum memang sudah diatur dalam Undang-undang, namun lanjut Rola Suryanama jika menganggu kedaulatan Negara sebaiknya ditindak tegas. “Jika mengenai hal hal yang mengganggu kedaulatan Negara, memecah belah dan mencoba merusak keutuhan NKRI, kami juga sebagai Satuan Pelajar dan Mahasiswa yang akan berdiri paling depan untuk melawan khusunya di Kabupaten Sinjai,” tegasnya.