03/12/2020 – Sejumlah tokoh serta masyarakat Papua secara tegas menolak berbagai aksi dan dalih perjuangan yang disuarakan oleh kelompok separatis. Selain menyerang masyarakat dan aparat keamanan, kehadiran kelompok separatis di tanah Papua mengganggu upaya pembangunan yang dibangun untuk mensejahterakan masyarakat. Terlebih kelompok separatis itu menuntut opsi referendum untuk kemerdekaan Papua.
Koordinator Tolak Papua Merdeka, Salmon Walilo, mengatakan rakyat tidak membutuhkan referendum yang sering disuarakan oleh kelompok separatis Papua. Sebab rakyat Papua sudah merdekan dalam Indonesia. Hal inipun menegaskan bahwa Papua merupakan bagian dari Indonesia yang tidak terpisahkan.
“Rakyat Papua tak butuh referendum, karena rakyat sudah merdeka dalam Indonesia,” kata Salmon Walilo. Lanjut dirinya, warga menolak referendum bagi Papua karena Papua adalah bagian dari Indonesia yang tak terpisahkan.
Sementara itu, Warga Papua, Alex Logo, mengatakan kerusuhan yang kerap terjadi di Papua, lebih banyak akibat ulah kelompok separatis. Dia mengatakan banyak warga resah atas keberadaan kelompok itu.
“Warga bersama tokoh adat menolak keberadaan kelompk separatis yang berada di Papua, khususnya di Jayawijaya dan wilayah pegunungan tengah Papua,” tegas Alex Logo.
Di kesempatan terpisah, Kepala Suku Dani, Kabupaten Puncak Ilaga, Papua, Jembatan Murib, mengatakan mengutuk berbagai aksi penyerangan terhadap anggota masyarakat yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata.
“Kelompok separatis itu kerap menyerang warga, bahkan banyak kepala suku yang menolak keberadaan mereka,” tandas Jembatan Murib. Untuk itu, dirinya mendukung aparat keamanan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, terutama di wilayah Kabupaten Puncak.