Oleh : Dodik Prasetyo )*
Para guru akan menjadi sasaran vaksinasi tahap 2. Mereka mendpat giliran vaksin di awal, karena termasuk tenaga kerja publik dan bertemu dengan banyak orang, sehingga memiliki resiko tinggi untuk tertular corona. Presiden menginstruksikan agar semua provinsi melaksanakan vaksinasi untuk guru.
Saat vaksin Sinovac hadr di Indonesia, masyarakat deg-degan karena ingin disuntik vaksin. Namun mereka tetap sabar menunggu, karena pada tahap , vaksinasi diberikan kepada para tenaga kesehatan. Lantas, tahap 2 vaksinasi diberikan kepada para lansia (di atas 60 tahun) dan pegawai pelayanan publik. Karena mereka lebih memiliki resiko tinggi untuk diserang virus covid-19.
Salah satu pegawai pelayanan publik yang mendapat prioritas pada vaksinasi tahap 2 adalah guru. Mereka mendapat kehormatan untuk disuntik, setelah para nakes, karena pekerjaannya cukup beresiko. Meskipun saat ini mayoritas pengajaran masih online, namun ada guru yang mendapat giliran bekerja di sekolah, untuk rapat, persiapan bahan ajar, koordinasi, dll.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik sudah bisa dilakukan di luar DKI Jakarta. Karena untuk wilayah ibukota sudah dilaksanakan vaksinasi corona tahap kedua untuk mereka. Dalam artian, pemberian vaksinasi harus adil. Jika di Jakarta sudah maka harus menyusul ke wilayah lain, sampai ke pelosok Indonesia.
Presiden Jokowi menambahkan, pemberian vaksin ini untuk mendukung proses belajar mengajar tatap muka pada semester dua ini. Dalam artian, pada beberapa provinsi yang sudah zona hijau sudah boleh belajar seperti biasa di dalam kelas. Jadi untuk meminimalisir resiko penularan corona, para guru harus diberi vaksin corona buatan Sinovac.
Pada hari rabu tanggal 24 februari 2021 memang sudah dilakukan penyuntikan terhadap 600 guru di Jakarta, di sebuah SMU di daerah Bulungan. Namun bukan berarti hanya mereka yang diberi vaksin, karena akan menyusul guru-guru lain yang disuntik dan mendapatan kekebalan, sesegera mungkin.
Pemberian vaksin corona kepada para guru memang sangat penting, apalagi jika mobilitas mereka tinggi. Bukan rahasia lagi jika ada guru yang menyambi jadi tutor di bimbel atau pengajar privat. Jika mereka kebal karena sudah diberi vaksin, maka para murid les tidak akan takut tertular corona.
Begitu juga dengan para guru TK dan SD. Ada sekolah yang membuat sistem belajar kelompok di rumah dan diajar oleh guru secara langsung, karena anak kecil agak sulit untuk melakukan kelas online. Pemberian vaksin pada guru amat penting, karena anak kecil beresiko tinggi kena corona. Jadi sang guru harus dinaikkan imunitasnya, agar virus tidak menular kemana-mana.
Saat sang guru sudah kebal dari corona, maka murid-murid akan aman. Begitu juga dengan anak-anaknya. Mereka yang masih belum mendapat vaksin covid tidak akan takut tertular dari orang tua yang berprofesi guru. Semua jadi aman dan bebas corona, dan tidak takut kena virus covid-19 dari klaster keluarga. Asalkan tetap menjaga protokol kesehatan dan imunitas masing-masing.
Pemberian vaksin untuk para guru sekaligus sebagai bentuk penghormatan kepada mereka, yang pahlawan tanpa tanda jasa. Ingatlah bahwa tak semua guru sudah diangkat PNS, dan yang honorer harus bertahan agar mampu hidup sampai akhir bulan. Para guru wajib dijaga kesehatan dan imunitasnya, karena mereka ikhas mengajar berapapun bayarannya.
Vaksinasi corona untuk para guru diprioritaskan karena mereka beresiko tinggi terpapar corona saat berada di tempat umum. Jadi, daripada menularkan ke para murid atau anak-anaknya, guru harus diberi suntikan vaksin covid terlebih dahulu. Vaksinasi dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia, agar menjaga azas keadilan.
)* Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia