Pemerintah Kucurkan Rp15,66 Triliun untuk Perbaikan Ekonomi Masyarakat
Jakarta,— Pemerintah mengumumkan 17 program paket stimulus ekonomi terbaru yang bertujuan memperbaiki perekonomian masyarakat. Dari jumlah tersebut, delapan program akan dijalankan tahun ini, empat program dieksekusi pada tahun depan, dan lima program diarahkan khusus untuk penyerapan tenaga kerja.
Kementerian Keuangan menyebut delapan program ekonomi akan diimplementasikan pada semester II-2025 dengan kebutuhan anggaran Rp15,66 triliun. Sebanyak Rp12,79 triliun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan Rp2,87 triliun bersumber dari non-APBN.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara merinci, program yang akan digulirkan mencakup magang untuk lulusan perguruan tinggi, perluasan PPh 21 Ditanggung Pemerintah bagi pekerja sektor pariwisata, bantuan pangan, subsidi iuran JKK dan JKM untuk pengemudi ojek online, kurir, serta pekerja logistik. Selain itu terdapat program padat karya tunai, manfaat layanan tambahan (MLT) perumahan BPJS-TK, percepatan regulasi PP28, dan program perkotaan.
“Total dari APBN Rp 12,79 triliun berasal dari APBN dan non-APBN Rp 2,87 triliun dari BPJS-TK,” ujar Suahasil
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah akan melakukan pergeseran anggaran guna memenuhi kebutuhan pendanaan stimulus. Ia memastikan alokasi dana yang terserap lambat akan dialihkan ke program yang lebih prioritas.
“Oh kan kita juga pertama, nggak semuanya bagus kan penyelesaian anggaran sebagai yang digeser. Pokoknya kita geser-geser supaya yang tadi yang kita anggap lambat atau nggak bisa dibelanjain sampai akhir tahun, yang udah sekarang terdeteksi, terdeteksi bisa uang yang bisa dibelanjain,” paparnya.
Dari sisi pasar, stimulus ekonomi ini dipandang positif. Head of Equity Research Tuntun Sekuritas Indonesia, Vincent Tjoe, menilai langkah tersebut akan memberikan sinyal baik bagi investor sekaligus mendorong terbukanya lapangan kerja.
“Bukan hanya dari sisi investor, melainkan juga pebisnis. Jadi kalau bisnis berkembang, artinya lapangan kerja juga semakin banyak dan kita harapkan stimulus-stimulus ini mengarah ke lapangan kerja bukan hanya menciptakan inflasi,” ujar Vincent.
Dengan berbagai program tersebut, pemerintah berharap roda perekonomian dapat bergerak lebih cepat sekaligus memperkuat daya beli masyarakat.