27/10/2020 – Sejumlah pihak meminta Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) untuk tidak bermanuver politik ditengah upaya bangsa menghadapi pandemi Covid-19. Bukan hanya menggangu berbagai strategi Pemerntah melawan pandemi, tetapi juga memaksa rakyat untuk berkumpul sehingga meningkatkan potensi munculnya klaster baru.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden ( KSP) Donny Gahral Adian mengingatkan agar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI) tak melakukan manuver politik di tengah pandemi Covid-19. Ia mengatakan, tak masalah bila KAMI memberikan masukan kepada pemerintah dengan menyampaikan kritik.
Namun ia meminta kritik disampaikan sesuai peraturan perundang-undangan dan tidak memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis kesehatan dan ekonomi. “Aktivitas KAMI sah-sah saja sebenarnya. Tapi harus diingat bahwa kita sedang menghadapi krisis akibat Covid-19. Jadi, apabila manuver politik dilakukan, yang dirugikan negara dan rakyat Indonesia,” kata Donny.
Donny pun menilai KAMI tidak sepenuhnya didirikan hanya untuk menyampaikan kritik ke pemerintah. Sebab menurutnya ada muatan politik praktis dalam gerakan tersebut.
Hal sama juga diungkapkan Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily. Dia menilai kemunculan KAMI hanya sebagai upaya sejumlah elite politik melakukan manuver politik untuk mencari panggung ditengah pandemi Covid-19.
Ace Hasan juga menyayangkan aksi dari para elite politik dengan memanfaatkan pandemi sebagai panggung. Padahal, menurutnya masa ini seharusnya dimanfaatkan untuk saling memberi dukungan dan berbagi energi positif bersama rakyat.
Ace menilai KAMI ini murni gerakan politik, sebab narasi yag disampaikan cenderung tendensius kepada Pemerintag. Hal itu kontadiktif dengan niat awal KAMI sebagai gerakan moral. “Sebagai sebuah gerakan penyelamatan, pertanyaannya, apanya yang perlu diselamatkan? Sejauh ini, pemerintahan Jokowi ini merupakan produk dari mekanisme demokrasi yang telah sejalan dengan konstitusi kita dan hasil dari pemerintahan rakyat Indonesia,” ujarnya.