Oleh : Adityatama Prasetyo )*
Kita ingin pandemi covid segera berakhir, oleh karena itu vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran corona. Selain vaksinasi, protokol kesehatan juga wajib ditaati. Tujuannya agar semua orang higienis, punya imunitas tinggi, dan tidak mudah tertular corona.
Ketika awal pandemi menyerang Indonesia, maret 2020, kita semua berebutan membeli masker, hand sanitizer, rajin cuci tangan, dan taat untuk stay at home. Namun kebiasaan baik itu kendor pasca diberlakukannya fase adaptasi kebiasaan baru. Masker kadang dipakai sekenanya, alias tidak menutup hidung sampai bawah dagu. Saat hari libur, banyak orang pergi ke tempat wisata.
Ketika banyak yang mengunjungi kawasan rekreasi, maka akan susah untuk melakukan physical distancing. Akibatnya jumlah pasien corona melonjak. Buktinya saat ini sudah lebih dari 10.000 orang per hari yang terinfeksi virus covid-19. Mereka kena corona dari klaster liburan, pasca long weekend pada akhir tahun 2020 yang lalu.
Semua ini tak akan terjadi jika semua orang disiplin dalam melakukan protokol kesehatan. Dokter Wiku Adisasmito, Juru Bicara Tim Sagas Covid menerangkan bahwa kunci dari penanganan corona adalah tetap menaati protokol kesehatan. Ditambah lagi dengan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.
Testing adalah pengetesan dan jangan tersinggung ketika kena tes rapid massal yang dikenakan pemerintah, karena saat ini makin banyak OTG. Jika masih kurang yakin, maka kita bisa mengetes swab nesofaring di laboratorium terpercaya. Tracing adalah penelusuran, siapa aja yang pernah berkontak, apabila hasilnya positif corona. Sehingga mereka wajib tes rapid juga.
Sedangkan treatment adalah pengobatan. Jika RS masih penuh, maka mau tak mau harus isolasi mandiri selama minimal 14 hari. Konsultasikan pada dokter, apa saja obat yang harus dikonsumsi, dan terangkan jika Anda punya penyakit lain. Takutnya obat untuk mengatasi corona akan kontra dengan obat penyakit itu, sehingga bisa diganti dengan pil lain yang sama khasiatnya.
Dokter Wiku menambahkan, selain taat protokol kesehatan, maka vaksinasi juga bisa mencegah penularan corona. Karena fungsnya adalah membentuk herd immunity alias kekebalan kelompok. Jika mayoritas WNI divaksinasi, maka kita semua akan punya imunitas yang baik. sehingga tak mudah kena serangan virus covid-19, dan pandemi akan segera berakhir.
Aneh sekali jika kita ingin hidup norlam dan bosan dikungkung pandemi, namun menolak vaksinasi. Karena itu adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran corona. Vaksin adalah zat yang sudah diteliti para ahli, sehingga dipastikan aman. MUI juga sudah mengeluarkan fatwa halal, dan mereka juga ikut mengawasi proses pembuatannya. Jadi tidak ada kata tidak pada vaksinasi corona.
Vaksin tidak bisa diganti dengan herbal seperti rebusan jahe atau akar-akaran, karena substansinya berbeda. Memang herbal itu menyehatkan dan menambah imunitas. Namun ketika tubuh manusia divaksin, akan lebih kebal jika tidak sengaja berkontak dengan OTG. Vaksin Sinovac berisi virus yang dilemahkan, namun sudah dijamin aman oleh semua tenaga medis di Indonesia.
Jangan ada yang menolak vaksinasi corona karena termakan hoax, misalnya karena membaca berita bahwa seorang putri presiden di luar negeri meninggal setelah disuntik. Padahal itu hanya berita palsu yang menyesatkan. Hati-hati membaca berita di internet, dan lihat sumebrnya, apakah benar-benar valid.
Lagipula, vaksinasi sudah kita alami sejak zaman orde baru. Sehingga ketika disuntik vaksin corona seharusnya kita tidak asing lagi. Selain itu, tetaplah taati protokol kesehatan dan jangan lupa pakai masker ketika keluar rumah, walau hanya beli garam di warung. Jangan lengah sedikitpun dalam menjaga protokol kesehatan dan semoga kita semua. bebas corona
)* Penulis adalah ketua literasi Pekalongan