Keberhasilan BIN Me-reintegrasi Eks Napiter Kembali Kemasyarakat Membangun Daerah Demi NKRI

0 0
Read Time:3 Minute, 35 Second

SOLO – Menghadapi paham radikal yang telah ditanamkan dalam diri para terpidana pelaku terorisme, BIN memiliki cara paling jitu yang sukses membawa perubahan dan merintegrasi para eks napiter menjadi bermanfaat bagi masyarakst dan keluarganya guna menangkal aksi terorisme lanjutan.

Melalui pembinaan menyeluruh dan consider pada bagaimana menciptakan kembali sosok paling berbahaya tersebut menjadi pribadi yang paling bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan pada akhirnya bagi NKRI.

“Setelah kita bicara panjang lebar, melakukan pendekatan karena tak kenal maka tak sayang, ternyata para Eks Napiter ini baik-baik, ada kesepahaman yang bisa dijalin dan mau kembali ke Ibu Pertiwi, tidak lupa jalan kembali, kemarin itu hanya khilaf,” jelas Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Bapak Dr. Wawan Hari Purwanto sambil tersenyum bangga kearah Paimin seorang eks Napiter yang kini telah kembali ke masyarakat.

Salah satu cara pembinaan oleh BIN terhadap para eks Napiter di Indonesia itu selain melalui pembinaan dan edukasi sehingga memiliki ketrampilan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan, juga dengan mengadakan kegiatan bincang hangat seperti dalam acara “Ngopi Bareng Dengan Eks Napiter Bersama) Dr. Wawan Hari Purwanto di Pondok Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman bin Auf, Desa Bulan, Kec. Wonosari, Klaten.

Dalam acara ini dihadiri oleh para eks Napiter yang sudah memiliki keterampilan dan mendulang keberhasilan agar berbagi pengalamannya di hadapan Bapak Deputi VII BIN, dalam acara juga terdapat sesi pemberian sejumlah bantuan berupa dana pembinaan, serta budidaya ikan dan ternak kambing demi menunjang kehidupan ekonomi para eks Napiter tersebut.

“Tapi setelah ada binaan seperti ini bisa ternyata bisa mandiri, alhamdulillah salah satu contoh eks Napiter yang sukses kita ada mas Paimin, bahkan sekarang beliau sudah bisa membangun wadah binaan dilingkungan tempat tinggalnya,” papar Bapak Wawan menceritakan sosok Paimin sekarang pasca kembali ke masyarakat.

Segala bentuk kesulitan dan kerja keras yang di lakukan oleh BIN kini telah menuai hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dengan kehidupan para Eks Napi Terorisme yang telah mendapatkan pembinaan oleh BIN telah menjadi sosok yang kini justru bermanfaat bagi masyarakat dengan membangun kembali kehidupannya yang baru sebagai masyarakat tentram dan mencintai negerinya.

Paimin, pria yang dulu sempat terjerumus dalam jaringan terorisme setelah terdoktrin dari mengikuti pengajian yang radikal, kini dia hidup tentram bersama istri dan 4 orang anak di kampung halamannya Desa Maron, Kelurahan Karanganyar, Sambung Macan, Sragen, Jawa Tengah dan memiliki usaha peternakan ikan.

“Alhamdulillah sekarang saya bisa kembali menjadi rakyat dan Alhamdulillah juga saya di support oleh masyarakat sekitar kanan kiri (rumah) saya, sampai saya bisa jalankan satu wadah kelompok Peduli Lingkungan Sekitar (PLS) sudah pada tahapan dinas setempat mau masuk untuk ikut bantu saya.

Ditanya soal harapan kedepannya, Paimin menerangkan bahwa dirinya igin kegiatan binaannya semakin maju dan bisa membantu sektor perekonomian di lingkungan tempat tinggal saya.

Contoh eks Napiter lain yang juga sudah berangsur mendulang kesuksesan adalah Priyatmo alias Mamo yang merupakan mantan narapidana atas kasus kepemilikan senjata yang diselundupkan dari Filipina ke Indonesia melalui Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur, pada 2011 guna mempersenjatai tentara teroris di Indonesia kala itu. Setelah BIN dengan ketulusan dan kesabaran dalam melaksanakan pembinaan tersebut, kini Priyatmo telah memiliki usaha sendiri melalui program PopWarung dan berbagai usaha lainnya yang berlokasi di Jenawi, Karanganyar.

Ada pula Ustadz Slamet yang kini dipercaya menjabat sebagai mudir dari Pondok Pesantren Baitul Salam.

Keberhasilan para eks Napiter diatas dalam membuka kembali lembaran baru kehidupannya sebagai masyarakat yang lebih baik, hanya beberapa contoh saja dari seluruh keberhasilan program pembinaan yang telah dilakukan BIN.

Sebagaimana yang pernah di tegaskan oleh Deputi VII BIN Dr. Wawan Hari Purwanto, bahwa para eks Napiter seharusnya tidak dikucilkan, bila tidak di rangkul dan di bimbing maka akan sangat berpotensi kembali ke kelompok jaringan teroris.

“Kita juga berharap kepada saudara-saudara kita yang belum kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi bisa jadikan mas Paimin serta rekan eks Napiter lain sebagai contoh,” tambah Bapak Wawan.

Salah satu cara untuk merangkul ala BIN adalah dengan memberikan edukasi serta pelatihan rutin yang kemudian diimplementasikan melalui pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) yang di berikan pada mereka.

Hal ini terbukti sangat berhasil mengingat setelah kesadaran akan perbuatan yang dilakukan oleh para eks napiter selama ini adalah kesalahan besar, tentunya mereka memerlukan kebutuhan guna melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Mereka harus mendapatkan kesempatan kedua untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi keluarganya dan masyarakat serta NKRI.
Sehingga program pembinaan serta pemberdayaan usaha mikro tersebut juga diakui menjadi langkah terbaik oleh para Eks Napiter. –

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
%d bloggers like this: