25/09/2020 – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest), Luhut Binsar Panjaitan diam-diam menyindir pihak-pihak yang masih mencari panggung di tengah pandemi Covid-19 ini, termasuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Tepatnya kepada kelompok-kelompok yang terus mengumpulkan massa untuk kepentingan politik.
Ia meminta semua pihak yang memiliki birahi politik yang kuat untuk menahan diri, apalagi disaat semua pihak sedang berupaya melawan pandemi. “Jadi misal ada orang kumpul ramai, itu misalnya ada orang itu yang pikiran politik, ya dikontrol lah birahi kekuasaanya dulu. Karena akibat dari dia itu, tahu engga ada klaster, sadar gak dia dengan kumpul rame itu bisa ada yang kena (Covid-19) dan bisa mati,” kata Luhut.
Tidak hanya Luhut saja yang menyindir KAMI, Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, juga ikut mengkritisi koalisi yang diinisiasi oleh Din Syamsuddin ini. Ferdinand menuding langkah KAMI yang terus meminta Pemerintah menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, hanya untuk menggaggu Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Apalagi alasan KAMI meminta penundaan Pilkada karena pandemi Covid-19. Hal itu tidak sinkron dengan kegiatan mereka yang mengumpulkan massa dengan jumlah yang banyak saat deklarasi di sejumlah daerah. “Minta Presiden untuk tunda Pilkada karena pandemi Covid-19, tetapi mereka terus membuat kerumunan orang sangat deklarasi. Inikan jelas kontradiktif. Mereka ini benar-benar munafik,” ungkap Ferdinand.
Lanjut Ferdinand, KAMI tidak hadir untuk gerakan moral, tetapi murni untuk kepentingan politik. Sebab, katanya, narasi yang dimunculkan KAMI terlalu politis jika mengatakan diri sebagai gerakan moral. Akibatnya banyak masyarakat yang menolak KAMI di sejumlah daerah.
Aliansi Pemuda Rembang Peduli Indonesia menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak kemunculan KAMI. Koordinator aksi, Sunarto menganggap Indonesia belum perlu diselamatkan. Menurutnya, persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Selain itu, masyarakat juga masih bisa beraktivitas.
Untuk itu, kata Sunarto, Aliansi Pemuda Rembang Peduli Indonesia menentang keras provokasi KAMI, terutama jelang Pilkada Serentak 2020. “masyarakat Kabupaten Rembang tidak menginginkan hadirnya gerakan KAMI yang dapat mengganggu kondusivitas wilayah Rembang menyambut Pilkada 2020. Kelompok ini justru yang akan mengancam persatuang bangsa,” tegas Sunarto.