13/11/2020 – Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata (KKSB) terus melakukan berbagai serangan. Hal itu turun menciptakan keresahan dan ketakutan di masyarakat lokal. Hal itu juta turut mengganggu pembangunan yang sedang dikerjakan oleh Pemerintah.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan selaku Dankolakops menuturkan serangkaian gangguan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti nyata bahwa KKSB tidak menghendaki daerahnya untuk dibangun dan tidak menghendaki masyarakat untuk hidup yang lebih baik dan memiliki masa depan yang cerah.
“Keberadaan TNI baik di Serambakon maupun di daerah lainnya tujuannya sudah jelas. TNI ada untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun daerahnya, juga membantu masyarakat agar ada solusi-solusi terhadap kesulitan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Namun memang keberadaan KKSB sungguh mengganggu kerja untuk membangun Papua,” tutur Izak Pangemanan.
Dengan kejadian ini pula, kata Danrem, semakin menunjukkan dan semakin terbukti bahwa KKSB tidak memihak pembangunan dan tidak memihak masyarakat, mereka (KKSB) hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan semakin biadab.
Situasi itupun juga disampaikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo. Ia mengatakan hambatan terberat dalam proses pembangunan di Papua adalah masalah keamanan, selain kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, dan cuaca.
“Masalah keamanan yang menghambat operasi pekerjaan yang diharapkan tuntas satu tahun, tidak bisa terjadi. Ini karena terhambat masalah keamanan,” ucap Wempi.
Beberapa kasus terjadi selama proses pembangunan, sepeti penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di beberapa wilayah pegunungan Papua. Jika KKSB ini masih menganggu situasi dan terus melakukan penyerangan kemungkinan besar berbagai proyek pembangunan di Papua akan semakin molor, yang berujung pada sulinya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.