Oleh : Moses Waker )*
Rencana perpanjangan otonomi khusus tahun 2021 mendatang, rupanya mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh publik. Mereka sudah merasakan hasil Otsus jilid 1, yakni kemajuan di bidang infrastruktur, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Masyarakat di Bumi Cenderawasih makin meningkat kemampuan finansialnya.
Saat ini Papua menjadi tujuan wisata berkat keindahan alamnya dan raja ampat menjadi jujugan bagi turis mancanegara. Mereka mau mengunjungi wilayah timur Indonesia karena dianggap eksotis dan memancarkan kecantikan daerah yang natural. Bisnis pariwisata jadi lancar berkat adanya Bandara Internasional Sentani, yang dibangun dengan dana Otsus.
Tak hanya untuk pembangunan infrastruktur, namun dana otonomi khusus yang mencapai 126 trilyun rupiah juga disalurkan ke bidang lain. Anggaran sebanyak itu akan dibagi ke sektor pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, agama dan sebagainya. Sehingga di Papua tidak hanya memiliki bangunan modern, tetapi juga masyarakat yang cerdas berkat beasiswa Otsus.
Program Otsus dinilai telah berhasil dalam memajukan masyarakat di Bumi Cenderawasih. Selain itu, Otsus merupakan affirmative action yang busa menjadikan rakyat Papua bangkit dari ketertinggalan. Sehingga diharapkan tidak ada gap dengan pembangunan yang ada di Jawa.
Jika dulu, di Papua identik dengan wilayah timur yang sepi, hanya berupa hutan dan masyarakatnya yang kurang modern, namun saat ini berbeda. Berkat dana Otsus sudah banyak pembangunan yang memajukan Bumi Cenderawasih. Bahkan multievent Pekan Olahraga Nasional (PON) juga akan diselenggarakan di Papua, hal ini tentu saja menjadi kebanggaan warga Papua karena wilayahnya menjadi sorotan.
Martina Randongkir selaku Ketua PKK Dobonsolo Sentani Jayapura, mendukung perpanjangan Otsus, karena kebijakan tersebut memiliki tujuan untuk mensejahterakan rakyat Papua. Kebijakan ini cukup berhasil, namun tetap harus ada evaluasi agar lebih baik lagi ke depannya. Juga akan diadakan optimalisasi kebijakan kampung.
Evaluasi dana Otsus memang perlu dilakukan agar program ini berjalan lebih baik lagi. Misalnya untuk dana Otsus pada bidang pendidikan, ada pula beasiswa untuk melanjutkan ke sekolah kejuruan. Selain itu, tidak hanya bangunan sekolah yang dibangun, tetapi juga mencari pengajar berkualitas melalui program guru SM3T.
Thomas Sapanfo selaku wakil Bupati Asmat menilai bahwa Otsus memiliki dampak yang positif. Karena selain memberi beasiswa bagi para putra Papua, ada program khusus bagi mereka yang telah lulus SMA. Para pemuda bisa mendaftar menjadi tentara, dan seluruh biaya mulai dari perekrutan sampai pelatihan dibantu oleh Otsus. Kebijakan ini tentu saja mendukung putra daerah asli Papua untuk menjadi penjaga wilayah NKRI.
Menurut Thomas, semestinya ada sosialisasi tentang keberhasilan program Otsus. Tayangan tersebut tidak hanya disiarkan di Papua, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga seluruh rakyat akan tahu bahwa program ini sudah berhasil, dan mereka akan mendukung perpanjangan Otsus. Karena sudah terbukti memajukan Papua di berbagai bidang.
Sosialisasi tentang keberhasilan Otsus ini sangat diperlukan, karena saat ini ada saja oknum yang menolak kebijakan Otsus, entah apa penyebabnya, namun keberadaan mereka cukup meresahkan. Sehingga wajib didekati dan dibina, agar mereka tahu bahwa Otsus memiliki dampak positif di Papua dan akhirnya sepakat untuk menyetujui perpanjangan program ini.
Sesuai isu yang berkembang penolakan Otsus jilid II oleh oknum tertentu disebabkan karena tidak adanya dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat Papua. Namun faktanya dampak positif Otsus sudah dinikmati masyarakat Papua dan berbagai bantuan turun ke kampung/daerah.
Sem Kogoya menambahkan bahwa aksi demo menolak Otsus yang sempat dilakukan oleh mahasiswa tersebut merupakan kepentingan elit politik tertentu untuk memecah belah pemuda dan masyarakat Papua.
Dirinya juga mengatakan, Otsus Papua memiliki dampak positif, yakni bisa membangun di wilayah bidang infrastruktur, pendidikan dan berbagai bantuan kesejahteraan lainnya.
Keberlanjutan Otsus tentu harus didukung, karana Otsus merupakan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah pusat bagi orang asli Papua, dan di Indonesia hanya ada 2 daerah yang mendapatkan Otsus yakni Papua dan Aceh. Bahkan selama ini Otsus sangat membawa dampak positif bagi pembangunan dan SDM di provinsi Papua.
)* Penulis adalah mahasiswa tinggal di Gorontalo