0
0
JAKARTA – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendeklarasikan diri sebagai gerakan moral. Namun melihat dari beberapa tuntutan deklarasi (18/8) di Tugu Proklamasi Jakarta hal tersebut cenderung akan adanya agenda politis.
Pengamat politik, Muhammad Qodari, menilai adanya peluang Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) memiliki gerakan yang bertujuan politik. Pihaknya mengatakan sulit menganggap deklarasi KAMI sebagai gerakan moral. Sebab, para deklarator KAMI diisi dari berbagai latar belakang, mulai dari politikus hingga mantan pejabat sehingga rentan adanya kepentingan politis.
“Lain kalau misalnya KAMI ini isinya cuma dosen atau ulama saja yang tidak berpolitik maka bisa dikatakan gerakan moral,” ujar Qodari.
Selain itu, Juru Bicara Koalisi Aksi Milenial Indonesia, Mohammad Daud, menilai pernyataan yang menyebutkan aksi KAMI sebagai gerakan moral adalah penipuan dan penyesatan. Menurut dia, deklarasi KAMI nyata-nyata gerakan politik yang dibungkus dengan nama gerakan moral.
“Landasan moral macam apa yang dilakukan dengan cara tipu-tipu,” ujar Daud di Jakarta (Antaranews).
Dia menyebutkan deklarasi KAMI dilakukan oleh orang-orang yang tidak sabar dengan proses politik pergantian pemerintahan secara konstitusional.
“Daripada gerakan KAMI membuat kegaduhan dimana-mana, lebih baik seluruh komponen bangsa bergotong-royong mencari jalan keluar agar pandemi COVID-19 ini cepat berlalu. Sehingga, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa dan pemerintah dapat bekerja dengan baik,” pungkasnya.
(EL)
