Oleh : Danila Kusumawardhani )*
Melonjaknya jumlah pasien corona membuat masyarakat harus lebih disiplin lagi dalam menjaga kesehatan dan higienitas. Apalagi sekarang banyak OTG yang tak tahu bahwa ia positif terinfeksi virus covid-19, dan masih beraktvitas seperti biasanya. Jangan pernah lupa menerapkan protokol kesehatan dan menjaga imunitas, agar tak tertular corona.
Pandemi di Indonesia masih belum berakhir, namun masyarakat sudah mulai kendor dalam menjaga protokol kesehatan. Memang mereka masih mengenakan masker, namun ada yang memakainya asal-asalan dan tidak menutup hidung. Mereka juga lupa untuk selalu cuci tangan dan mulai berani melanggar physical distancing, dengan mendatangi kerumunan.
Liburan akhir tahun jadi masa yang mengerikan, karena bisa membuat klaster corona baru. Di tempat wisata dan dalam perjalanan, bisa jadi ada kerumunan yang membuat pasien covid-19 melonjak. Oleh karena itu, jika benar-benar ingin piknik, carilah tempat yang sepi. Bukan yang sedang hits di media sosial, karena pasti akan dipenuhi pengunjung.
Pemerintah sudah mengantisipasi terjadinya keramaian dengan mensyaratkan hasil tes rapid sebelum penumpang kereta api dan pesawat melakukan perjalanan. Di Puncak, sebelum wisatawan mau naik ke sana, ada tes rapid massal, dan yang positif corona tak boleh memasuki area. Bahkan di Bali, syarat agar wisatawan masuk ke sana adalah tes swab, karena hasilnya lebih akurat.
Walau sudah lolos tes rapid dan swab, namun wisatawan wajib taati protokol kesehatan lain seperti memakai masker dan rajin cuci tangan. Menurut dokter Reisa Broto Asmoro, efektivitas pencegahan corona baru terjadi ketika minimal 70% orang mengenakan masker. Jadi ingatlah selalu untuk pakai masker ketika berwisata.
Saat berwisata, bawa setidaknya 3 lusin masker cadangan, karena menurut standar WHO, sehelai masker hanya boleh dikenakan maksimal 4 jam saja. Di jalan menuju tempat wisata, ketika ada yang tak pakai masker, berikan sehelai pada mereka. Sehingga kita bisa menolong orang lain dan mencegah penularan corona.
Ketika makan di restoran dekat tempat wisata, carilah yang sepi dan menaati protokol kesehatan. Semua pegawainya memakai masker, bukan hanya face shield. Ada tempat cuci tangan, dan kursi serta meja ditata agar tetap menjaga jarak antar pengunjung. Bayar tagihan makanan pakai uang elektronik, agar meminimalisir penularan droplet lewat uang kertas.
Walau memutuskan untuk tidak berwisata, namun kita masih harus menaati protokol kesehatan. Jika pergi ke warung tetangga, tetaplah pakai masker. Karena kita tak tahu siapa yang pernah berkontak di area perumahan dan ternyata OTG. Sampai di rumah, segera cuci tangan, kumur-kumur, dan ganti baju. Jika perlu mandi dan keramas sekalian agar tetap higienis.
Menaati protokol kesehatan sangat penting, karena saat ini jumlah pasien corona melonjak drastis. Tiap hari ada lebih dari 6.000 orang yang terinfeksi virus covid-19. Rumah Sakit sampai penuh dan menolak pasien corona. Padahal jika yang sakit parah dan hanya isolasi mandiri di rumah, kurang mendapatkan perawatan yang maksimal.
Jangan lalai sedikitpun dalam menaati protokol kesehatan, karena nyawa taruhannya. Apa Anda mau terpaksa dirawat dan kelimpungan mencari ventilator, saat napas mulai sesak? Juga harus meminum berbagai obat dan ketika tidak punya kartu BPJS, harus membayar biaya perawatan yang tidak murah.
Corona masih ada dan jangan dilupakan kehadirannya. Selalu patuhi protokol kesehatan seperti pakai masker, rajin cuci tangan, bawa hand sanitizer, dan jaga jarak. Jangan merasa lelah untuk mendisiplinkan diri dan keluarga untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena kita tentu tak mau tertular oleh virus covid-19.
)* Penulis adalah kontributor Milenial Muslim Bersatu