Oleh : Zakaria )*
Penemuan corona jenis baru di Inggris, membuat kita makin waspada, agar tak ada korban yang tertular. Pemerintah berusaha keras mengantisipasi agar virus covid-19 varian baru ini tidak masuk ke Indonesia, dengan melarang kedatangan warga negara Inggris. Selain itu, masyarakat harus lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Pandemi yang dimulai bulan maret 2020 lalu, belum juga usai. Angka pasien corona di Indonesia masih di atas 5.000 orang per hari. Malah sekarang ada virus jenis baru yang ditemukan di Inggris, dan mereka bermutasi jadi lebih ganas. Bahkan diklaim menyerang 70% lebih cepat daripada covid-19 versi lama.
Corona jenis baru ini sudah menyebar, tak hanya di negerinya Ratu Elizabeth, namun menular sampai ke Afrika Selatan, Israel, bahkan Singapura. Masyarakat makin takut akan tertular virus ini, karena posisi Singapura dekat dengan Indonesia. Pemerintah mencegah kepergian corona jenis baru ke Indonesia, dengan beberapa cara.
Letjen TNI Doni Monardo, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa untuk mengantisipasi masuknya corona jenis baru adalah dengan melarang warga negara Inggris atau yang habis bepergian dari sana, untuk masuk ke Indonesia. Jika dulu mereka yang habis dari Inggris wajib dites swab dan karantina 14 hari, maka sekarang dilarang keras untuk masuk ke negeri ini.
Pelarangan ini bukan berarti sebuah diskiriminasi, namun sebuah upaya pencegahan agar corona jenis baru tidak masuk ke Indonesia. Karena bisa jadi virus ini belum terdeteksi oleh alat tes swab, karena jenisnya berbeda. Selain itu, mutasi virus sangat berbahaya, karena bisa menular ke orang lain 70% lebih cepat dari biasanya. Bahkan bisa menyebabkan kematian.
Netty Prasetiyani, anggota Komisi IX DPR RI meminta pemerintah untuk lebih waspada ketika ada virus corona jenis baru. Jangan sampai terlambat untuk mengatasinya, karena lebih berat efek klinisnya. Bahkan mengurangi efektivitas vaksinasi. Dalam artian, Menteri Kesehatan yang baru (Budi Gunadi Sadikin) wajib bergerak cepat dalam menahan laju virus corona jenis baru.
Pernyataan Netty menjadi sebuah peringatan keras, agar tidak ada serangan corona gelombang kedua. Meskipun belum ada laporan pasien corona yang terkena virus covid-19 jenis baru, namun tidak boleh lalai sedikitpun. Karena orang tanpa gejala semakin banyak dan mereka tak tahu bahwa terkena corona, jika tidak dites rapid atau swab.
Publik wajib paham apa saja gejala corona jenis baru. Jika dulu pasien covid tidak memiliki kemampuan mencium aroma dan suhu badannya tinggi, maka sekarang ada beberapa ciri lagi. Mereka merasakan kelelahan yang amat sangat, kehilangan nafsu makan, dan delirium. Delirium adalah sebuah kondisi di mana tubuh mengalami kebingungan, bahkan linglung dan halusinasi.
Masyarakat juga wajib mencegah penularan corona dan selalu disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah sudah sering mensosialisasikan gerakan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Jangan lupa bawa masker cadangan, tisu basah beralkohol, dan hand sanitizer di dalam tas, saat keluar rumah.
Ingatlah pepatah lama: mencegah lebih bak daripada mengobati. Lebih baik repot sedikit dengan mencuci masker kain tiap hari atau membeli lusinan masker siap pakai, menyediakan hand sanitizer di dalam tas tiap anak, dan jarang keluar rumah kecuali untuk urusan yang penting. Daripada nantinya kena corona karena tidak disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
Mutasi virus covid-19 membuat masyarakat semakin waspada akan penularan corona, dan kita wajib mengantisipasi agar tidak ada serangan gelombang kedua. Penerbangan dari Inggris dihentikan untuk sementara. WN Inggris atau orang yang habis berkunjung ke sana, tak boleh masuk ke Indonesia saat pandemi. Masyarakat juga diminta disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, agar tidak ada lagi penularan corona.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Bogor