Oleh : Maruna Isy )*
Komitmen serius terus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Papua agar dapat bersaing dengan daerah lain. Berbagai program terus dikebut dan didorong dengan kerjasama menggandeng pihak swasta. Hal tersebut karena Papua merupakan wilayah sangat potensial yang dikelilingi kekayaan alam serta hasil tambang yang melimpah. Oleh karena itu, untuk memajukan wilayah Papua maka sumber daya alamnya harus dikelola dengan baik dan benar. Selain sumber daya alam, sumber daya manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan kualitasnya, karena masyarakat Papualah yang nantinya mengolah hasil alam dan untuk memasarkannya.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpau mengatakan fokus dan komitmen dalam meningkatkan kualitas SDM Papua akan meningkatkan daya saing daerah pada masa mendatang. Pihaknya mengajak kerjasama antar daerah yang tergabung dalam Forum Desentralisasi Asimetris Indonesia (FORDASI) akan mempercepat pembangunan di seluruh Tanah Papua dalam bingkai otonomi khusus (Otsus). Pihaknya mengajak seluruh kepala daerah baik gubernur maupun bupati/wali kota pada enam provinsi di Tanah Papua memanfaatkan forum tersebut sebaik mungkin untuk pemerataan pembangunan.
Menurut dia, enam provinsi di Tanah Papua yaitu Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya dapat mengadopsi perencanaan program yang telah diterapkan oleh tiga provinsi lainnya (DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Aceh). Misalnya, perencanaan program pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Pihaknya menuturkan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Tanah Papua berkomitmen memperbaharui tata kelola pemerintahan melalui konsep kerja sama antardaerah yang memiliki keistimewaan serta kekhususan. Sinergi kolabarasi merupakan kunci keberhasilan dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan daya saing masyarakat Papua di masa mendatang.
Wakil Presiden RI , KH Ma’ruf Amin mengatakan akan terus mendorong peningkatan kompetensi SDM dan produktivitas penduduk usia produktif di Papua. Langkah ini dinilai sangat penting untuk mendorong keberhasilan dalam pembangunan di Papua.
Pemerintah juga akan mendorong berbagai program yang terkait dengan ketenagakerjaan. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan kompetensi dan produktivitas melalui pelatihan vokasi bagi masyarakat Papua.
Program vokasi ini diselenggarakan sebagai bagian dalam upaya peningkatan kapasitas SDM yang menjadi fokus utama pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih maju. Oleh karena itu masyarakat Papua harus meningkatkan kompetensi dan produktivitas penduduk usia produktif agar memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Papua.
Dalam upaya revitalisasi pendidikan, Wapres Ma’ruf Amin menjelaskan terkait beberapa strategi yang telah direncanakan oleh pemerintah. Salah satunya adalah mendorong transformasi pendidikan dan pelatihan vokasi dari hulu ke hilir. Sehingga, fokus tidak hanya pada aspek teoritis, tetapi juga pada aplikasi praktis dalam dunia nyata, memperkuat link and match antara lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi dengan sektor industri, serta melakukan transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan vokasi.
Sementara itu, Direktur kajian Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi), Bobby Darmanto, mengatakan, dana otsus telah membangun jalan pikiran masyarakat Papua untuk memiliki kemampuan bersaing dengan masyarakat lainnya bahkan dengan masyarakat internasional.
Selain itu, banyak mahasiswa Papua mendapatkan beasiswa belajar dari dana Otsus. Kemudian pemuda Papua yang berhasil masuk dinas kepolisian juga tentara, dari sisi biaya pendidikan itu dari dana otsus. Oleh karena itu, masyarakat Papua tidak boleh termakan dengan agitasi-agitasi politik kelompok kontra pemerintah yang menolak otsus. Agitasi-agitasi politik hanya dapat dilawan dengan data dan informasi yang benar serta dapat diakses publik secara memadai.
Pemuda Papua harus berkontribusi dalam pembangunan SDM. Sinergi kolaborasi dan partisipasi remaja dan pemuda harus disemarakkan untuk mempercepat pembangunan SDM di Papua. Para pemuda Papua juga diminta untuk berpartisipasi dalam berbagai isu di lingkungannya, seperti isu pendidikan, kesehatan, gender dan diskriminasi, lapangan pekerjaan, dan kepemimpinan. Untuk mencapai SDM Papua yang bermutu dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, khususnya keterlibatan para pemuda Papua. Karena pembentukan SDM yang berkualitas harus dimulai sejak dini. SDM yang berkualitas berperan penting dalam mempersiapkan periode bonus demografi yang akan berkontribusi pada perekonomian, politik, dan peningkatan kesejahteraan bangsa.
Oleh sebab itu, masyarakat dan seluruh pihak perlu mendukung komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM di Papua. Rakyat menyadari bahwa pembangunan besar-besaran dilakukan untuk tujuan yang baik dan demi kemajuan mereka. Dengan integrasi dan kerja sama maka pengembangan infrastruktur kesehatan, pendidikan, serta administrasi, akan berjalan dengan baik dan maksimal.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Medan